Cerpen : ''Hati,Perasaan dan Ego'' part 3

Bookmark and Share
cerpen: Hati,Perasaan dan Ego Part 2 .... <=Sebelumnya

Kurasa tidak, aku menyayanginya,Ahh, air mata ku berlinang, yah aku kasihan,semoga masalahku dan Lani tak sampai seperti itu, semoga masalah ini cepat terselesaikan.

Sepulang dari kampus, ternyata Lani belum pulang,Sambil menunggu Lani,Kuselesaikan semua tugas ku. Bersiap menyambut kepulangannya. Jam sudah menunjuk angkat 8, Lani masih belum datang,Kemanakah dia? Sesibuk itukah dia? Ku telp lagi pacarku sambil menunggu Lani pulang. Aku mulai tenang,tawa mulai mengalir dari bibirku. Sesaat aku dikejutkan oleh kedatangan seorang teman,Zizi teman sejurusan Lani. Dia datang untuk menjemput pakaian Lani,Lani tak pulang, begitu katanya..No...!!, rasanya aku ingin menghancurkan dunia, ku caci maki Lani,ku ungkapkan isi hatiku pada pacarku. Aku membencinya,aku membencinya!!!,itu yang ada di benakku saat itu. Segala hal buruk ku limpahkan padanya, Lani telah menghancurkan dunia ku. Lani telah merebut semuanya dariku. Jika orang yang menyukaiku kini menyukainya, aku masih bisa berbagi, tapi dia membuat orang yang menyukaiku, kini tak lagi menyukaiku dan kini menyukai dia,Aah,aku berfikir, bukan monster yang telah kuciptakan, tapi iblis begitu kasarnya ucapanku. Tak kan bisa ku maafkan dia,tidak, tidak never!!.

Kini pacarku bahkan tak bisa menenangkan ku, bagaimana tidak, dia membela Lani, membuat aku semakin marah dan membenci Lani dia menanyakan masalah ini pada Lani lewat sms, padahal aku sudah melarangnya. Tentu Lani memberikan penjelasan yang baik,yang seharusnya dia katakan padaku sejak awal masalah ini muncul.Sebenarnya aku telah menerima alasan itu, aku bahkan sudah tidak mempermasalahkannya, aku hanya menunggu Lani yang mengutarakannya padaku. Tapi Lani tak mau bicara, aku tak tau mengapa. Ku bilang pada pacarku,yang jadi masalah sekarang bukan tentang telp itu, bukan tentang mereka yang tak menganggap ku, karna aku tlah biasa tak di anggap. Permasalahannya sekarang,mengapa Lani tak mau menjelaskannya padaku setelah ku beri ia sekian kali kesempatan? Mengapa ia menghindariku? Pantas kah seorang sahabat tak pulang, lalu mengirim seorang teman untuk menjemput baju tidur? Kali ini aku benar-benar marah, tak ada alasan aku menyayangi monster atau iblis atau orang yang tak punya hati itu..Aku tak tau apakah dia manusia atau bukan? Kemanakah hatinya? Inikah bukti kalau dia menyayangiku? Tak tau tercipta dari apakah dia.

Esok paginya, hari kamis. Kulihat ada Lani tidur disampingku. Tak tau entah jam berapa ia pulang. Sesaat aku teringat tanggapan pacarku semalam, “kalau Lani pulang, akankah kamu mema’afkannya?”
Dalam hati aku menjawab tak akan, takan, aku telah sakit, tak bisa semudah itu aku mema ’afkannya. Disapanya aku pagi itu, “Lina, ke kampus jam berapa?”, “jam 7.30” jawabku singkat. Lalu aku bergegas siap-siap pergi ke kampus. Lani tak terlihat lagi, tapi sepertinya dia juga tak ke kampus,kemana lagi dia? Ah,, bukan urusanku. Kutinggal kan kamar kami yang kini telah sunyi. Tak ada canda tawa, tak ada gurauan, hening, hampa.

Seperti kemarin,pulang dari kampus,ku lihat Lani sedang bersiap-siap lagi. Kali ini dia akan pergi kuliah, mungkin. Dia bertanya padaku, “Lina, udah makan?”, “udah”, jawabku,sepertinya sulit untukku mengungkapkan lebih banyak kata. Akhirnya dia pergi. Hari itu aku benar-benar sibuk. Besok aku ada persentase, kucurahkan semua tenaga ku untuk belajar. Hingga tak ingat aku akan dunia lainnya. Tugasku selesai kira-kira jam 9 malam, sudah sakit mataku rasanya, teralu lama di depan laptop. Bergegas kubereskan semuanya dan akhirnya terlelap.

Jum ’at. Dosenku tak datang,kuputuskan untuk menelpon pacarku,untuk menghiburku, tak ada kegiatan lain yang harus kulakukan lagi. Tapi sepertinya dia sedikit marah, mungkinkah karna aku tak memberi kabar semalam? Kutanyakan hal itu padanya, tidak katanya dia baru bangun tidur. Dia kembali menanyakan hubunganku dengan Lani, kubilang itu tak penting aku sudah tidak memikirkanya,aku sudah tidak berharap Lani minta ma ’af padaku. Pacarku masih membela Lani, ia berkata, “Ma’af kan lah Lani,sapa dia, mungkin Lani tak berani menyapamu dulu.” Rasanya aku kembali marah pada Lani, aku juga marah padanya, kenapa ia begitu membela Lani?Apa yang telah dilakukan Lani pada cintaku? Perasaanku menjawab“ apakah kamu sekarang sudah menyukai Lani? Apakah kamu akan meninggalkan ku untuk Lani, pergilah, tinggal kan aku,jangan pernah berharap aku akan meminta maaf pada Lani, Lani minta ma ’af padaku saja belum tentu aku mema’afkannya, apalagi jika Lani menunggu aku menyapanya, jangan bermimpi.!” Langsung kumatikan telp ku setelah itu. Tak beberapa lama kemuadian Lani mengirim sms padaku, “Lina, usai kuliah langsung pulang ya?”Sempat kaget dengan sms nya, apa maksudnya? Tentu saja aku akan pulang seusai kuliah,memangnya aku seperti dia, suka menghindar dan tak mau pulang, atau ini sebuah aba-aba agar aku jangan pulang Uh, pikiranku terlalu negatif.

Usai kuliah, tentu aku pulang, tak ada tujuan lain. Saat itu aku sedang marah padanya, mood ku sedang tidak bangus,terutama padanya karna aku sedang brantem sama cintaku dan itu semua gara-gara Lani. Ku anggap tak terjadi apa-apa,Aku pulang seperti biasa. Seusai makan, kubaringkan diriku di kasur, kulepas semua kelelahanku Kudengarkan beberapa lagu Tahta, penjara hati, salah satu lagu favoritku. Seketika bebanku lepas.

“ Lina,..” tersentak aku mendengar panggilan itu, Lani? Lani menyapaku? Kubuka mataku, Lani telah berada disampingku.
“ ada apa?” jawabku sambil sedikit mengeluarkan senyuman, apakah ini pertanda baik, ah aku sudah tak mau berharap.
“ Lina, ma’af kan aku, pliss, aku gag mau kayak gini lagi, aku gag bisa tanpa kamu?”
Di pikiranku, tuluskah dia berkata demikian, kalau memang dia tak bisa tanpaku, kenapa baru sekarang diutarakannya, setelah hatiku membatu, setelah aku membencinya. Kemana dia saat ku menanti? Memberi kesempatan ?Kujawab pernyataan nya sesuai dengan apa yang kupikirkan, “tak ada yang perlu dima’afkan, kamu gag salah,kita tak punya masalah, aku menganggap semuanya biasa-biasa saja, tindakan kamu udah benar, lanjutkan !”
Air mata Lani menetes, “Lina, tolong, aku gag kuat seperti ini,ma’afkan aku, aku ingin memulainya lagi”Aku tak tau sekarang, entah aku tercipta dari apa, hatiku keras, tak sedikitpun aku luluh melihat tangisnya, yang kurasa hanya derita,sakit, sakit, luka ini seperti tak bisa disembuhkan. Kukatakan padanya, “apa yang bisa kamu lakukan pada sesuatu yang telah busuk?”
Di jawabnya dengan senyuman kecil, “sesuatu yang baru akan tumbuh'' Lani seperti mengharap kan sebuah pelukan hangat, mungkin seperti kejadian beberapa bulan lalu. Hati ku bergumam,ma ’af, aku tak bisa,kubilang pada Lani, “Daun bawang yang mulai menguning ujungnya pada hari pertama masih bisa di pakai, hari kedua kuningnya mulai menyebar, jika kita mau kuning yang masih sedikit itu bisa di potong, hari berikutnya kuningnya telah sampai pada bagian tengah, hampir kebawah, tapi karna masih dibiarkan akhirnya kuning itu menyebar kesemua bagian, dan saat kamu ingin memakainya sudah terlambat,semua bagiannya sudah busuk, dan hanya satu yang bisa dilakukan, membuangnya!”

Lani hanya menangis mendengar perkataanku, kubilang kita tak akan bisa seperti dulu, Lani hanya bilang, “Izinkan aku mencobanya.” Tak kutanggapi perkataannya. Lalu ia pergi meninggalkanku. Aku berfikir sejenak, ini bukan ego, tapi ini masalah perasaan, aku tak bisa menerimanya, aku tak bisa membuka hatiku, karna aku masih terluka. Kembali ku stel musik, kali ini Tahta dengan lagu, tak perlu kembali. Sesuai sekali dengan perasaanku saat itu,Lalu kutelp lagi pacarku, ku coba menyelesaikan masalah ku dengannya, “kamu milih aku atau milih Lani?” tanyaku. Dia menjawab, “tentu aku milih kamu, sayang!” sedikit menenangkan aku, tapi aku tak ingin ia membelaku karna ia menyayangiku, aku tak suka nepotisme. Aku bertanya lagi, “kenapa kamu berpihak padaku?Karna aku pacarmu?”, jawabannya sangat sesuai, “bukan, tapi karna kamu benar!”, perfect, itu yang kuharapkan,Setidaknya aku masih bisa tertawa dalam masalah ini. Lalu aku tertidur, sangat kelalahan,Jam hampir menunjukkan angka 7, aku baru terbangun, sepi sekali,kemana orang? Kulihat HP ku, mungkin ada sms selama aku tidur.

Benar, satu pesan masuk, “Lina, aku pergi dulu ya, hati-hati di rumah”. Lani pergi, pesan itu dari Lani. Aku baru ingat kalau Lani akan pergi ke luar kota (sebut saja kota mati), dia disana selama 2 minggu. Oh sial, aku kehilangannya,Haruskah aku mengejarnya,seperti di cerita-cerita? No, sms ini jam 3, itu berarti sekitar empat jam yang lalu. Hmm, tak mungkin,Lalu aku pergi mandi, di kamar mandi aku menangis, aku ingin cepat-cepat keluar dari masalah ini, hati ku berkata aku sayang dia ,tapi perasaanku terluka. Tak ada ego disini, hati mungkin mengalahkan ego, tapi jika perasaan berkata lain? Yah, hanya ada hati dan perasaan. Kurasa aku harus cepat selesai mandi. Ku telp Lani, untuk bilang aku sayang padanya, aku ingin berkata ma ’af,Ma’af, aku salah. Dan akhirnya Lani memaafkan ku, lalu kami kembali bersama menjalani hari seperti bias,Kami menangis bersama, air mata suka duka, air mata bahagia “ Lina, udah mandinya?”, Vivi mengagetkanku,Astaga, ternyata itu hanya hayalanku, itu hanya lamunanku, aku belum menelponnya,masalah ini belum selesai,Kali ini aku benar-benar sudah selesai mandi, ku pegang HP ku, lalu menelpon Lani, belum sempat telpnya tersambung,ada sms masuk, dari keluargaku, mereka meminta aku menelpon. Huft, ada aja halanganya,Paket nelponku masih tersisa sedikit, kupikir tak kan cukup untuk ku bicara pada Lani, lagian jam sudah menunjukkan angka 9, mungkin sudah terlalu malam, Lani sudah tidur,Kupikirkan cara untuk minta ma ’af padanya, kurangkai kata demi kata, ah,, aku tak bisa, aku tak bisa melakukannya. Aku tak bisa menelpon Lani, aku tak bisa berbicara langsung padanya. Aku mulai berpikir untuk menulis mungkin aku akan mengirim surat padanya. Tapi tak mungkin. Aku tak tau harus berbuat apa lagi, aku hanya mulai mencoba menulis,
menulis kisah kami, mungkin aku bisa ungkapkan isi hatiku lewat tulisan, mungkin aku bisa menuangkan semua pikiranku lewat cerita.

Yapzt, aku mulai menulis, sampai jam 11 malam, hingga akhirnya kuputuskan untuk tidur,Pagi yang cerah, aku terbangun disapa mentari, aku ingat Lani bergegas ku ambil laptopku, aku ingin segera menyelesaikan ceritaku untuk Lani,Tak terasa sudah jam 10, kuhentikan aktivitasku sejenak,untuk mencuci muka,sarapan pagi. Setelah makan aku kembali melanjutkan ceritaku, sesekali HP ku berdering, sms dari Lani, dia masih minta kesempatan, dia merindukan ku, dia tak bisa menikmati perjalanannya karna aku,Aku hanya tersenyum membaca smsnyaa tunggu Lan! Aku ingin sesuatu yang spesial untukmu, aku akan menyelesaikan ceritaku secepatnya, aku juga merindukanmu, Lani aku sayang kamu,aku sayang kamu, aku sudah tak marah lagi padamu Lan, cepat pulang ya Lan, Aku sayang kamu, 4ever! Akhirnya ceritaku selesai juga, tepat pada jam 14:45, Sabtu,21 Mei 2011.

''Lewat cerita inilah kusampaikan, kalau aku telah memaafkan mu lewat cerita ini aku bisa mengungkapkan semua isi hatiku. Aku sayang kamu, sahabatku.! Forever''
*SELESAI*
MBSMP4ESD

(*Terimakasih Besty atas Cerpen nya, semoga persahabatan kalian abadi,kesampingkan ego ingatlah berbagi,berterus teranglah jangan saling memendam,Cherss... ^_~

*Untuk Pity maaf yah belum sempet buat cerita untuk kamu seperti yang dijanjikan,tapi ternyata sahabatmu ( besty) telah membuatkan cerita indah untukmu..)


Thank's semuanya ..............

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment