Boroko atau Brokoli untuk Pengobatan Herbal

Bookmark and Share
Boroko (Celosia Argentea L) merupakan tumbuhan liar yang bisa ditemukan daerah berpasir yang basah, seperti di tepi selokan atau ditepi sungai, tegalan, kebun, dan semak. Kadang juga dibudidayakan sebagai tanaman hias atau sayuran. Asalnya mungkin dari Amerika, tersebar ke Cina Selatan, Sri Lanka, India, dan Afrika. Di Indonesia dapat ditemukan pada ketinggian 1-1700 mdpl.

Borolo tumbuh tegak dengan tinggi 0,4-1,5 m. Memiliki ciri-ciri yang khas yaitu sebagai berikut.
  • Batang bulat, gundul, dengan alur kasar memanjang, percabangan banyak, warnanya hijau atau merah. 
  • Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, warnanya ada yang hijau dan ada yang merah. Helaian daun lanset memanjang, dan ujung pangkalnya runcing. Bunga majemuk keluar dari ujung batang atau percabangan, bentuk bulir panjangnya 5-10 cm, berdiri sendiri, tegak, tumbuh memanjang, bulat silindris, rapat, ke arah ujung jarang, warnanya putih keunguan. 
  • Buah lebar, bulat telur terbalik, dengan tutup yang mudah rontok. 
  • Bijinya berjumlah 3-9, kecil, berbentuk ginjal, warnanya hitam mengilap. Bijinya bisa digunakan sebagai penghias kue. 
  • Perbanyakan dengan biji. 
Khasiat dan Kandungan Kimia 
Biji boroko terasa pahit, sifatnya sejuk. Afinitas ke meridian hati, berkhasiat pereda demam (antipiretik), antiradang pada organ hati, antiradang pada mata, astrigen pada radang konjungtiva mata dan menurunkan tekanan darah (hipotensif). Daun mengandung flavonoid dan polifenol.  
Bagian yang Digunakan 
Untuk penyimpanan, keringkan dengan menjemurnya di panas matahari. Bagian-bagian dari tanaman ini yang bisa digunakan untuk pengobatan adalah biji, bunga dan herbanya. 
Biji digunakan untuk pengobatan
  • Perdarahan retina mata; 
  • Radang mata merah (konjungtivitis akut); 
  • Radang kornea mata (keratitis); 
  • Radang kronis uvea (uveitis kronis); 
  • Radang hati (hepatitis); 
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi); 
Bunga digunakan untuk pengobatan :
  • Muntah darah (hematemesis); 
  • Keputihan (iekore), 
Herba digunakan untuk pengobatan
  • Buang air besar lendir dan darah {disentri), 
  • Darah haid terlalu banyak, batuk, dan muntah darah, dan 
  • Infeksi saluran kencing, 
Contoh Pemakaian 
Berikut ini adalah beberapa contoh pemakaian tanaman boroko untuk pengobatan beberapa jenis penyakit berikut dengan cara penggunaannya. 
Radang kornea (keratis) 
Rebus biji boroco 15 gr dan hati ayam dua pasang dengan tiga gelas air sampai tersisa satu setengah gelas. Setelah dingin, bagi air saringannya menjadi tiga bagian. Minum pada pagi, siang, dan sore hari, masing-masing setengah gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh. 
Tekanan Darah Tinggi 
Rebus biji boroko 15-30 gr dengan satu gelas air sampai tersisa setengah gelas. Setelah dingin, saring dan airnya dibagi dua sama banyak. Minum pada pagi dan sore hari sebelum makan. 
Muntah Darah
Rebus bunga boroko segar 30-60 gr dan daging secukupnya dengan tiga gelas air sampai dagingnya matang seperti sup. Setelah dingin, minum airnya. 
Keputihan 
Cuci bersih bunga boroko dan daging masing-masing 6 gr sampai bersih. Tambahkan tiga gelas air, lalu rebus sampai dagingnya matang. Setelah dingin, minum air rebusannya dan dagingnya bisa dimakan. 
Catatan: Jika tekanan bola mata tinggi {glaucoma), jangan minum rebusan air boroko. Biji boroko bekerja pada penyakit mata karena berkhasiat antiradang pada mata (ophthalmic antiphlogistic) dan astrigen pada radang konjungtiva mata (astrigent in conjungtivitis).

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment